Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengatur Keuangan Ala Li Ka-Shing

Bagaimana Cara Mengatur Keuangan ala Li-Ka Shing?

Setiap orang memiliki cara mengatur keuangan yang berbeda-beda. Apa yang dilakukan teman kita bisa jadi berhasil untuknya, tapi belum tentuk cocok bbuat kita. Itulah gunanya proses trial and error. Tidak ada yang salah atau benar, tapi tepat atau tidak untuk kita.

Ada banyak metode budgeting yang disarankan, salah satunya mengatur keuangan ala Li Ka-Shing, seorang pengusaha dan investor asal Hong Kong yang berhasil membangun bisnisnya dari nol. Li Ka-Shing mempunyai bisnis dalam berbagai bidang seperti real estate, pelabuhan, listrik, telekomunikasi, dan internet. 

Selain itu ia dikenal karena ketaatannya pada nilai-nilai moral dan hidup sederhana. Li Ka-Shing menyarankan agar pendapatan dibagi menjadi 5 bagian utama, yaitu untuk hidup, bersosial, pengembangan diri, berlibur, dan investasi.

Bagi Lima Penghasilanmu

"No matter how much you earn, always remember to divide it into five parts proportionately"

- Li Ka-Shing

1. Pos Biaya Hidup (30% dari Penghasilan)

Pos pengeluaran yang paling penting ialah pos biaya hidup, pos ini fokus memfokuskan untuk belanja kebutuhan hidup sehari-hari dengan rincian 30% dari penghasilan. Sebisa mungkin atur biaya kebutuhan hidup bulanan agar tidak melebihi budget 30% dari penghasilan. 

Salah satunya adalah dengan mementingkan makan daripada jajan. Atau, jika ingin lebih hemat, kalian dapat memasak sendiri makanan yang kalian konsumsi sehari-hari dibanding harus selalu membeli makanan di luar. 

2. Pos Sosialisasi (20% dari Penghasilan)

Berhemat dan hidup dengan budget pas-pasan bukan berarti kalian harus di rumah saja tanpa perlu kemana-mana. Mulailah perluas networking dengan memaksimalkan budget 20% dari penghasilan. Sosialisasi disini dengan orang-orang yang lebih sukses, lebih pintar, dan lebih baik dalam bidangnya. Lakukan hal tersebut setidaknya satu kali dalam sebulan. Dengan begitu, lingkaran pertemanan kalian menghasilkan nilai yang luar biasa.

3. Pos Pengembangan Diri (15% dari Penghasilan)

Sudah lulus dan sudah bekerja bukan berarti berhenti belajar. Di sela-sela kesibukan pekerjaan, Li Ka-Shing menyarankan untuk mengembangkan diri dengan cara rajin membaca buku, mengikuti kursus-kursus bahasa atau kemampuan khusus, hingga datang ke acara seminar atau workshop menarik yang dapat menambah wawasan kalian. Gunakanlah 15% dari penghasilan kalian agar bisa terus berkembang dan meningkatkan kompetensi diri.

4. Pos Liburan (10% dari Penghasilan)

Selain pengembangan diri, setiap orang pasti membutuhkan reward berupa liburan. Gunakan pengalaman pergi ke beberapa destinasi wisata untuk menyegarkan diri sekaligus melihat potensi-potensi yang dapat dikembangkan sekembalinya ke rumah. Jadi, sisihkanlah 10% penghasilan kalian untuk liburan, tidak perlu sering-sering, paling tidak kalian bisa berlibur minimal setahun sekali agar bisa rileks dan kembali bekerja dengan penuh semangat, juga kalian akan mendapatkan pengalaman yang bisa memperkaya hidup.

5. Pos Investasi (25% dari Penghasilan)

Banyak orang yang baru mulai bekerja, apalagi dengan penghasilan pas-pasan, belum merasa investasi itu penting untuk dimiliki. Selain itu, mereka juga merasa lebih baik budget untuk investasi dialihkan untuk keperluan sehari-hari. Justru investasi sebaiknya dimulai sedini mungkin, berapa pun nominal yang bisa kalian sisihkan dari total penghasilan. Jika dilihat kedepan, keperluan sehari-hari tidak akan pernah berhenti dan inflasi akan berdampak pada meningkatnya nilai jual barang. Li Ka-Shing mengalokasikan dana sebesar 25% dari hasil kerja untuk investasi. Dan yang terpenting, mulailah sedini mungkin, bahkan sejak bulan pertama kamu menerima gaji dari kantor.

Kesimpulan

Perihal 5 pos yang disampaikan Li Ka-Shing, tidak akan berjalan kalau kalian tidak memiliki niat. Masalah finansial menjadi masalah yang sensitif di segala usia. Apalagi bagi kalian yang baru setengah dekade bekerja, di mana banyak keinginan yang sulit dikontrol. Alih-alih beralasan karena dulu tidak mampu memiliki barang A,B dan C, sekarang waktunya membeli barang-barang tersebut.

Sekilas terkesan ada sisi balas dendam pribadi. Tetapi ini tidak akan pernah habis kalau kalian menuruti hawa nafsu konsumtif. Li Ka-Shing melakukan cara-cara ini dari ia sebelum sukses. Otomatis ini menjadi kebiasaan yang terus dijalankan sampai kesuksesan tersebut didapatkan. Setelah kalian mengetahui cara mengatur keuangan yang benar ala Li Ka-Shing aku harap kalian dapat menerapkannya secara perlahan dalam kehidupan kalian. 


Muhammad Ari Wibowo
Muhammad Ari Wibowo Secangkir teh, rintik hujan dan beberapa bait puisi

Posting Komentar untuk "Mengatur Keuangan Ala Li Ka-Shing"