Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Beberapa Profil Risiko Investasi yang Perlu Diketahui

Sebelum memulai berinvestasi, kalian perlu menentukan profil risiko investasi agar bisa mendapatkan profit yang optimal. Salah satu cara dalam menentukan profil risiko investasi, yaitu dengan mempertimbangkan jangka waktu yang diinginkan. Apakah kalian berinvestasi untuk jangka pendek atau jangka panjang.

Apa itu Profil Risiko Investasi?

Profil risiko investasi adalah parameter untuk mengetahui tingkat toleransi investor terhadap risiko yang ada. Setiap instrumen investasi memiliki risiko yang berbeda. "High Risk, High Return", semakin besar profit yang didapat maka semakin tinggi pula risikonya.

Bagi seorang pemula, mengetahui profil risiko investasi dapat menjadi panduan untuk bisa menentukan instrumen investasi yang tepat dan cocok untuk dipilih. Secara umum, profil risiko ada tiga yaitu konservatif, moderat dan agresif. Yuk pahami 3 tipe profil risiko investasi yang ada.

Tipe Profil Risiko Investasi

1. Konservatif

Kategori konservatif yakni kategori investor dengan profil risiko sangat rendah. Investor kategori ini menginginkan investasi yang terjamin, tingkatan return cenderung stabil, serta khawatir apabila investasi pokoknya menurun.

Dengan kata lain, investor konservatif cenderung memilih jenis investasi yang konstan dengan risiko yang rendah ataupun apalagi tidak terdapat risiko sama sekali. Umumnya, yang termasuk dalam golongan investor konservatif merupakan investor pemula yang baru saja mulai tertarik untuk berinvestasi.

Kategori investor konservatif sesuai untuk berinvestasi pada reksa dana pasar uang. Sebabnya, reksa dana pasar uang mempunyai tingkat risiko yang lumayan rendah, serta sangat sesuai untuk investor yang berinvestasi dengan tujuan jangka pendek.

2. Moderat

Kategori moderat merupakan kategori investor dengan profil risiko sedang. Investor kategori moderat umumnya mempunyai tujuan finansial jangka menengah, serta siap dengan tingkat returnyang fluktuasinya tidak signifikan, namun masih tidak begitu berani mengambil risiko.

Investor bertipe moderat masih dapat menoleransirisiko dalam berinvestasi. Namun tidak untuk risiko yang terbilang besar. Intinya, investor dengan kategori moderat, masih senantiasa berhati- hati dalam memilih instrumen investasi yang aman. Walau demikian, terdapatnya fluktuasi pada pasar modal disaat berinvestasi juga telah mulai dipahami pada investor kategori ini.

Kategori investor moderat, cocok untuk berinvestasi pada reksadana pendapatan tetap serta reksadana campuran.

3. Agresif

Kategori agresif merupakan kategori investor dengan profil risiko yang besar. Investor dengan kategori agresif, sangat siap bila investasi pokoknya menurun ataupun lenyap demi imbal hasil yang juga tinggi.

Umumnya investor dengan kategori agresif merupakan investor yang telah berpengalaman. Kategori investor agresif merupakan kategori investor yang telah terbiasa terhadap fluktuasi harga pasar modal, apalagi terhadap fluktuasi yang terbilang ekstrim. 

Cara Mengetahui Profil Risiko Investasi

Untuk mengetahui apakah kalian termasuk investor dengan profil risiko konservatif, moderat ataupun agresif butuh dilakukan pengecekan terlebih dahulu. Untuk menyesuaikan alokasi aset dengan profil risiko calon investor, umumnya perusahaan sekuritas atau mesin advisor akan mengajukan beberapa pertanyaan.

Dari hasil analisis jawaban pertanyaan ini, akan diketahui bagaimana kalian menghadapi permasalahan tersebut. Nantinya hasil cek profil risiko ini akan membantu kalian untuk menentukan portofolio aset yang sesuai.

Selain dengan menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh perusahaan sekuritas ataupun mesin advisor, terdapat beberapa kiat lain yang dapat diperhatikan guna menentukan profil risiko, antara lain: 

1. Usia

Salah satu aspek penting guna menentukan profil risiko yaitu dengan menyesuaikan usia investor. Pada umumnya seorang investor pemula, khususnya yang berusia muda cenderung mempunyai profil risiko lebih besar. Sebaliknya, para investor yang sudah merambah masa pensiun akan lebih cocok untuk mengambil investasi dengan risiko yang kecil serta lebih stabil.

Kalangan muda lebih berani mengambil risiko tinggi dengan rentang waktu 5 tahun ataupun lebih. Sebaliknya untuk investor yang mendekati masa pensiun lebih banyak memilih produk dengan risiko rendah serta jangka waktu pendek.

2. Kondisi Finansial

Cara menentukan profil risiko yang berikutnya yakni dengan mengidentifikasi kondisi finansial terlebih dahulu. Penghasilan bulanan seseorang sangat berpengaruh pada profil risiko investasi yang dimiliki. Maka dari itu, sebelum memilih instrumen investasi kenali dahulu kondisi finansial kalian.

Jika kalian memiliki penghasilan yang tidak menentu, maka kemampuan kalian dalam mentoleransi risiko investasi akan lebih rendah dibandingkan dengan investor yang memiliki penghasilan tetap.

Jika memiliki penghasilan cukup besar serta stabil, mengalokasikan aset untuk produk berisiko tinggi seperti saham dapat menjadi opsi terbaik. Akan tetapi bila penghasilan rendah, ada baiknya pilih produk yang sedikit risiko serta sangat aman seperti deposito dan obligasi.

3. Tanggungan

Umumnya, seorang investor pemula sanggup menangani risiko investasi lebih besar dibandingkan orang yang telah berkeluarga. Hal ini disebabkan karena adanya tanggungan lain, seperti pendidikan anak, hingga pengeluaran rumah tangga yang lain.

Umumnya investor yang belum menikah ataupun berkeluarga serta tidak memiliki tanggungan akan memilih produk berisiko tinggi. Sebaliknya investor yang telah memiliki tanggungan untuk menghidupi rumah tangga serta keluarga, cenderung akan memilih produk berisiko rendah. Cara ini dapat kalian gunakan untuk memilih jenis profil risiko investasi dengan lebih tepat.

4. Pengetahuan Tentang Investasi

Seseorang yang mempunyai pengalaman serta pengetahuan banyak tentang investasi dan penanaman modal akan lebih memilih produk investasi yang berisiko tinggi. Investor jenis ini umumnya mampu mempersiapkan strategi investasi terbaik sehingga dapat menghindari risiko kerugian.

Sementara itu untuk investor pemula yang belum mempunyai pengetahuan serta pengalaman tentang investasi, akan cenderung memilih produk investasi berisiko rendah. Umumnya investor pemula yang masih belajar investasi akan memilih mengalokasikan asetnya ke produk reksadana. Bila telah mempunyai pengalaman cukup, baru akan mencoba untuk memilih profil risiko moderat yang lebih berisiko. 

Muhammad Ari Wibowo
Muhammad Ari Wibowo Secangkir teh, rintik hujan dan beberapa bait puisi

Posting Komentar untuk "Beberapa Profil Risiko Investasi yang Perlu Diketahui"